Monday, January 15, 2018

[Review & Sinopsis] Kimi no Suizo wo Tabetai

Balik lagi review film musim lalu yang lagi HOT sekarang dikarenakan Nulled version nya sudah tersedia untuk di tonton :D Kalau kemarin saya review film romance yang alurnya ribet, sekarang saya mau review film romance adaptasi dari novel nih, dan sudah pasti ada pemeran Favorit dong xD Yap... Siapa lagi kalau bukan Minami Hamabe.
Pembuatan film dimulai pada 10 September 2016 dan tanggal rilis film ini yaitu pada 28 July 2017 lalu. Aktor dan Aktris yang memerankan pun tak kalah segar, diantaranya yaitu Shun Oguri (Siapa yang tidak kenal sih), Keiko KitagawaTakumi Kitamura, dan Minami Hamabe tentunya. Film yang mendapatkan untung sebesar US$31.4 million ini sukses menarik perhatian loh, mengetahui novel karya Sumino Yoru ini sudah mendapatkan banyak penghargaan dan sudah terjual lebih dari 1,8 juta eksemplar, sebagai bukti bahwa novel ini sangat populer disana. Langsung Review aja yuk [SPOILER ALLERT]
Suguhan cerita yang ringan, manis dan di balut dengan kesedihan, itulah yang jadi poin pertama dari cerita pada film ini. Tidak salah jika pemeran Yamauchi Sakura ini mengambil aktris Minami Hamabe yang sangat jago memerankan peran wanita lemah lembut, senyumnya bikin laki-laki khilaf 7 turunan dan yang pastinya karakter yang bakal meninggal duluan :"") (Korban Ano Hana). Kalau kalian pernah melihat Shigatsu wa Kimi no Uso, mungkin kalian akan melihat sedikit kemiripan cerita karena keduanya mengangkat premis yang sama yaitu tentang lelaki-introvert-dan-pemalu-yang-bertemu-gadis-ceria-dan-aktif-kemudian-hidup-mereka-pun-berubah. Selain itu, kedua gadis itu pun pada akhirnya juga akan meninggal. Walaupun keduanya memiliki premis yang sama, namun isi keduanya berbeda.

Yang menjadikan film Jepang itu berbeda dari film dari negara lain adalah banyaknya kalimat-kalimat yang bermakna kehidupan, dan sudah menjadi unsur penting dalam film-film. Bagi kalian yang belum membaca Novel ataupun melihat filmnya, mungkin agak berfikir 2 kali saat membaca judulnya yang cukup aneh dan creepy, namun sebenarnya ada makna terdalam pada judul tersebut.
"Orang terdahulu itu memakan bagian tubuh hewan yang sesuai dengan bagian tubuh mereka yang sedang sakit. Lalu, katanya dengan begitu, maka penyakit mereka akan sembuh. Maka dari itu, aku pun..."
Yamauchi Sakura adalah seorang siswa yang mengidap penyakit Pankreas yang sudah di tetapkan bahwa umurnya tak lama lagi. Karena setahu saya, orang yang menderita penyakit pankreas sangat jarang yang bisa selamat. Dimana pankreas itu berfungsi sebagai penkonversi energi pada tubuh manusia, maka jika tidak ada pankreas, berarti tidak ada energi dan orang akan mati. Maka sudah jelas disini bahwa Sakura sedang bertahan dari penyakit yang di idapnya tersebut. Sekali lagi saya tekankan bahwa pemilihan pemeran untuk Sakura ini sangat tepat dikarenakan typikal yang manis dan lemah yang menjadi poin lebih dari Minami Hamabe.
Lalu ada "I" atau "Saya" yang di perankan oleh Shun Oguri (Dewasa) dan Takumi Kitamura (Muda), perannya ini sebagai seorang siswa laki-laki yang senang menyendiri. Pada novelnya pemeran "I" ini tidak di sebutkan namanya dan "I" pun tidak pernah memanggil Sakura dengan namanya melaikan hanya memanggilnya "Kimi" (Kamu). "I" ini digambarkan sebagai orang yang penyendiri dan biasa saja di kelas sampai akhirnya mereka di pertemukan di Rumah sakit saat Sakura meninggalkan Jurnal Hariannya dan "I" pun sempat membaca isi dari jurnal tersebut.
"Aku akan mati. Aku sudah tahu sejak beberapa tahun yang lalu. Aku bisa berdiri sampai saat ini berkat perkembangan ilmu kedokteran. Seperti itulah kira-kira. Gejalanya tidak terlihat. Umurku bisa diperpanjang. Tapi, aku pasti akan mati."
Sebagian orang mungkin agak sedikit terganggu atau merasa tidak enak jika mengetahui orang yang ada di dekatnya telah dovonis akan segera meninggal, namun tidak bagi "I". Ia tampak biasa saja saat mengetahui hal tersebut walaupun memang sebenarnya dia memendam perasaannya. Owh hampir lupa, Sakura sempat ini memanggil "I" ini dengan sebutan "Hiroki" lohh, entah apa yang melatarbelakangi pemberian nama "Hiroki" dan temannya memanggilnya dengan sebutan "Shiga".
Mereka berdua sering mengobrol bersama, sampai akhirnya "Shiga" "I" atau "Hiroki" ini menyarankan Sakura memanfaatkan waktunya untuk menghabiskan waktu nya bersama orang yang ia kashi dan pergi ke suatu tempat sebagai keinginan terakhirnya. Sampai akhirnya Sakura meminta "Shiga" untuk menemaninya dalam tamasya sebagai rangka keinginan terakhir bagi Sakura. Mereka pun menikmati waktu mereka bertamasya dan mengunjungi sebuah kuil di Hakata. Dan pada list tamasya nya yaitu menghabiskan tabungannya dan menginap di sebuah hotel mewah, dan tanpa di sengaja terjadi sebuah kesalah sampai mereka akhirnya harus menginap di kamar yang sama. List berikutnya adalah meminum sake pertamanya (Meminum sake di Jepang hanya diperbolehkan oleh seseorang yang sudah menyentuh umur 20 tahun).

Mereka pun memainkan permainan "Jujur" atau "Lakukan" (ituloh permainan yang jika salah seorang pemain kalah mereka akan di tanya dan Menjawab Jujur, atau melakukan apa yang pemenang suruh). Saat memaikan ronde terakhir permainan "Jujur" atau "Lakukan" Sakura bertanya hal yang cukup sulit untuk jawab oleh "Shiga" dan akhirnya "Shiga" memilih Lakukan. Akhirnya sakura mengininkan "Shiga" tidur satu ranjang dengan Sakura.
"Kalau begitu, sekarang jawablah setelah kuberikan pertanyaannya, pilihlah salah satu. Kalau untuk pilihan "Jujur" coba sebutkan tiga sisi imut dari diriku! Kalau untuk "Tantangan", tolong gendong aku sampai ke tempat tidur."
"Kalau aku, berkata bahwa sebenarnya diriku ini sungguh teramat takut akan kematian, apa yang akan kamu lakukan?"
 Mereka menghabiskan waktu bersama lalu kembali ke kegiatan sehari-hari mereka, sampai suatu ketika Sakura harus melakukan pemeriksaan dikarenakan kondisinya yang sedikit memburuk. Sakura pun berjanji bahwa di musim berikutnya dia dan Shiga akan pergi tamasya berikutnya, namun takdir berkata lain. Setelah Sakura pulih dan ingin bertemu dengan Shiga untuk pergi bertamasya, disitulah dia menghembuskan nafas terakhirnya. Pasti kalian berfikir kalau Sakura meninggal dikarenakan penyakit pankreasnya yang kambuh bukan? Salah Besar! Dia meninggal dikarenakan di tikam oleh seseorang ketika ia ingin bertemu dengan Shiga di sebuah restoran, sampai ketika Shiga menuju perjalanan pulang ia mendengar berita bahwa Yamauchi Sakura telah di tikam dan meninggal dikarenakan kehabisan darah.
"Kematian gadis itulah yang telah menghubungkan kami. Namun, bukankah kematian adalah takdir yang akan datang pada siapa saja?"
Akhirnya Sakura pun dimakamkan tanpa kehadiran Shiga yang agak tertekan akan kejadian tersebut. Dan sampai pada titik akhir saat Shiga menjadi seorang Guru di sekolahnya dulu, ia menyadari suatu hal yang pernah ditinggalkan oleh Sakura lalu mencari dan akhirnya menemukannya. Sungguh sebuah cerita romansa yang mengedepankan apa arti hidup sebenarnya. Selain itu, interaksi antara tokoh "I" dan Sakura juga manis banget. Saya suka saat mereka saling bercanda, dan saling berpelukan dengan kaku. Namun hubungan mereka bukanlah sahabat atau cinta; tapi lebih dari itu. Bisa dibilang, hubungan mereka itu hubungan yang platonis. Mereka saling berlawanan, namun mereka juga saling berhadapan. Mereka berbeda, namun mereka juga saling membutuhkan.
Ada alasan dibalik penamaan judul novel ini, ada alasan mengapa tokoh Aku tidak pernah memanggil Sakura dengan namanya, dan ada alasan mengapa tokoh Aku tidak pernah disebutkan namanya. Tidak dapat dipungkiri, novel ini adalah perpaduan yang manis antara kisah romansa remaja yang polos, apa itu makna hidup dan bagaimana kematian datang dengan tidak terduga, tanpa ada dramatisasi di dalamnya yang membuat kita merenung tentang apa itu kehidupan sampai akhir cerita.

Suksessss membuat para penikmat romansa melebur dalam kekuatan dan perpaduan cinta yang anti mainstream yang di buat oleh sang penulis Novel :"D Ceritanya yang ringan dan easy story, recomended banget untuk di tonton bareng temen-temen, atau mungkin bareng doi :")

Usefull Links :
Official Website
Asian Wiki I Want to Eat Your Pancreas
Novel Review by Irmarumi